Minggu, 13 Maret 2011

AGAMA DAN BUDAYA

AGAMA DAN BUDAYA
Oleh: al-faqir billah Muhamad Safii Gozali


1. Pengertian Agama
Pengertian agama dari segi bahasa dapat kita ikuti antara lain uraian yang diberikan Harun Nasution, dalam masyarakat Indonesia selain dari agama, dikenal pula din dalam bahasa Arab dan kata religi dalam bahasa Eropa. Menurutnya agama berasal dari bahasa sankrit. Menurut satu pendapat, demikian Harun Nasution, kata itu tersusun dari dua kata, a = tidak dan gam = pergi, jadi agama artinya tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi secara turun temurun. Hal demikian menunjukkkan salah satu sifat agama, yaitu diwarisi secara turun temurun dari generasi ke generasi lainnya. Selanjutnya ada lagi pendapat yang mengatakan bahwa agama berarti teks atau kitab suci, dan agama-agama memang mempunyai kitab-kitab suci. Selanjutnya dikatakan lagi bahwa agama berarti tuntutan. Pengertian ini tampak menggambarkan salah satu fungsi agama sebagai tuntutan bagi kehidupan manusia.
Pengertian agama menurut istilah adalah apa yang disyariatkan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat. Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw ialah apa yang diturunkan oleh Allah di dalam Al-Qur'an dan yang tersebut dalam sunnah yang shaheh berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat.
2. Pengertian Kebudayaan
Pada umumnya, kebanyakan orang, mengartikan kebudayaan dengan kesenian atau hasil karya manusia. Seperti seni tari, seni sastra, seni suara, seni lukis, seni drama dll, atau karya manusia seperti Candi Borobudur, Masjid Demak, Istana Raja dan karya manusia lainnya. Demukian juga tingkah laku manusia yang dilakukan dalam lingkup yang luas juga dikatkan kebudayaan. Jadi kebudayaan dalam pengetian umum, seperti ini, lebih bersifat material. Sedang pandangan hidup, tata nilai, norma-norma yang bersifat ideal tidak dimasukkan sebagai kebudayaan, pandangan tersebut tidak sah tetapi sesungguhnya kebudayaan lebih luas dari itu, dan mencakup hal-hal yang bersifat ideal.
Untuk memperjelas pengertian kebudayaan tersebut mari kita lihat definisi-definisi berikut ini ;
Menurut koentjaraningrat ( 1981 ), kebudayaan merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi tindakan, perbuatan, tingkah laku manusia, dan hasil karyanya yang didapat dari belajar. Sedang menurut pendapat E.B Taylor, kebudayaan merupakan sesuatu yang kmpleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum adat istiadat, kesenian, dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Para ahli kedudayaan di Indonesia, lebih banyak menganut definisi yang idealistic, sehingga melihat kebudayaan sebagai pedoman bertindak dalam memecahkan persoalan yang dihadapi masyarakat. Dengan demikian Kebudayaan adalah ; "seperangkat pengetahuan, kepercayaan, moral, hukum, kesenian, yang dijadikan pedoman bertindak dalam memecahkan persoalan yang dihadapi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya".

A. Makna Islam

Ada dua sisi yang dapat kita gunakan untuk memahami pengertian agama Islam, yaitu sisi kebahasaan dan sisi peristilahan. Kedua sisi tentang Islam dapat dijelaskan sebagai berikut.
Dari segi kebahasaan Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian.
Dari pengertian kebahasaan ini, kata islam dekat dengan arti kata agama yang berarti menguasai, menundukkan, patuh, hutang, balasan, dan kebiasaan. Senada dengan itu Nurcholis majid berpendapat bahwa sikap pasrah kepada Tuhan merupakan hakekat dari pengertian Islam. Sikap ini tidak saja merupakan ajaran tuhan kepada hamba-Nya, tetapi ia diajarkan oleh-Nya dengan disangkutkan kepada alam manusia itu sendiri. Dengan kata lain ia diajarkan sebagai pemenuhan alam manusia, sehingga pertumbuhan perwujudannya pada manusia selalu bersifat dari dalam, tidak tumbuh, apalagi dipaksaaan dari luar. Karena cara yang demikian menyebabkan Islam yang tidak otentik, karena kehilangan dimensinya yang paling mendasar dan mendalam, yaitu kemurnian dan keihlasan.
Dari uraian di atas, kita sampai pada suatu kesimpulan bahwa kata islam dari segi kebahasaan mengandung arti patuh, tunduk, taat, dan berserah diri kepada tuhan dalam upaya mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Hal demikian dilakukan atas kesadaran dan kemauan diri sendiri, bukan paksaaan atau berpura-pura, melainkan sebagai panggilan dari fitrah dirinya sebagai mahluk yang sejak dalam kandungan sudah menyatakan patuh dan tunduk kepada Tuhan.
Adapun pengertian Islam dari segi istilah akan kita dapati rumusan yang berbeda-beda. Harun nasution misalnya mengatakan bahwa Islam menurut istilah (Islam sebagai agam ), adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan tuhan kepada masyarakat manusia melalui nabi Muhammad SAW sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenal satu segi, tetapi mengenai berbagai segi dari kehidupan manusia.
Sementara itu Maulana Muhammad Ali mengatakan bahwa Islam adalah agama perdamaian ; dan dua ajaran pokoknya, yaitu keesaaan Allah dan kesatuan atau persaudaraan umat manusia menjadi bukti nyata, bahwa agama Islam selaras dengan namanya. Islam bukan saja dikatakan sebagai agama seluruh Nabi Allah, sebagaimana tersebut pada beberapa ayat kitab suci Al-Qur'an, melainkan pula pada segala sesuatu yang secara tak sadar tunduk sepenuhnya kepada Undang-undang Allah, yang kita saksikan pada alam semesta.
Dengan demikian secara istilah Islam adalah nama bagi suatu agama yang berasal dari Allah SWT. Nama Islam demikian itu memiliki perbedaan yang luar biasa dengan nama agam lainnya. Kata Islam tidak mempunyai hubungan dengan orang tertentu atau dari golongan manusia atau suatu negeri. Kata Islam adalah nama yang diberikan oleh Tuhan sendiri. Hal demikian dapat dipahami dari petunjuk ayat-ayat yang diturunkan oleh Allah SWT.
Para ulama' dalam mendefinisikan Islam adalah sebagai berikut ; al islam wahyun ilhiyun unzila ila nabiyyi muhammadin Sallallahu'alaihiwasallama lisa'adatin al-dunya wal-akhirah (Islam adalah wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad sebagai pedoman untuk kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat ). Jadi inti Islam adalah wahyu yang ditirunkan kepada nabi Muhammad Saw. Kita percaya bahwa wahyu tersebut terdiri atas dua macam yaitu wahyu yang berbentuk Al-Qur'an dan wahyu yang berbentuk Hadits atau sunnah Nabi Muhammad Saw.
Agama Islam merupakan satu-satunya agama Allah. Secara gamblang telah ditegaskan bahwa agama yang diridhai oleh Allah SWT adalah agama Islam.
Dalam Al-Qur'an surat Ali-Imran ayat 19 yang berbunyi :
                            
Artinya : "Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang Telah diberi Al Kitab[189] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, Karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya".
Dalam ayat lain juga disebutkan bahwa barang siapa jika mencari agama dan keyakinan selain agama Islam, sekali-kali tidak akan diterima agam itu. Dan kelompok manusia semacam itu di akhirat kelak akan termasuk ke dalam orang-orang yang merugi.
Hal itu terdapat dalam surat Ali- Imran ayat 85 yang berbunyi :
             
Artinya : "Barangsiapa mencari agama selain agama islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi".
Islam merupakan ajaran yang Allah turunkan kepada semua Rasul-Nya. Semua Nabi dan Rasul diutus untuk menyampaikan risalah Islam kepada seluruh umat manusia. Tidak benar jika ada pendapat yang mengatakan bahwa ajaran yang dibawa para Nabi dan Rasul bukan hanya ajaran Islam, tetapi Yahudi dan Nasrani. Hal ini merupaka pendapat yang menyesatkan. Semua Nabi dan Rasul mengajarkan akidah dan keyakinan yang sama yaitu ketundukan dan monoloyalitas hanya kepada Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar