Minggu, 13 Maret 2011

ULUMUL QUR’AN

ULUMUL QUR’AN
Oleh: al-faqir billah Muhamad Safii Gozali

A. Pengertian
Menurut Imam Al-zarqoni, Ulumul Qur’an adalah : Pembahasan-pembahasan yang berhubungan dengan Al-Qur’an dari segi turunnya, urutannya, pengumpulannya, penulisannya, bacaannya, penafsirannya, kemukjizatannya, nasikh mansukhnya, penolakan hal-hal yang menimbulkan keraguan terhadap Al-Qur’an dan sebagainya.
B. Ruang Lingkup Ulumul Qur’an
Ulumul Qur’an sangat luas mencakup ilmu-ilmu yang dipergunakan untuk memahami Al-Qur’an dan ilmu-ilmu yang disandarkan kepada Al-Qur’an :Ilmu Mawatin an-Nuzul
1. Ilmu Bada’i Al-Qur’an
2. Ilmu Tawarikh an-Nuzul
3. Ilmu Asbab an-Nuzul
4. Ilmu Qira’at
5. Ilmu Gharib al-Qur’an
6. Ilmu Wujuh wa an-Nadhair
7. Ilmu I’rab al-Qur’an
8. Ilmu Muhkam Mutasyabih
9. Ilmu Nasikh Mansukh
10. Ilmu I’jaz Al-Qur’an
11. Ilmu Munasabah
12. Ilmu Aqsam Al-Qur’an
13. Ilmu Amsal Al-Qur’an
14. Ilmu Jidal Al-Qur’an
15. Ilmu Tajwid
16. Ilmu Adab Tilawah Al-Qur’an
C. Fungsi dan Faedah Ulumul Qur’an
Fungsi dan faedah Ulumul Qur’an adalah Sebagai alat atau kunci untuk mengkaji dan menafsirkan al-Qur’an
- Ibnu Abi ad-Dunia : ulumul Qur’an bagaikan lautan dalam yang tak bertepi dia merupakan alat bagi mufassir.
- Az-Zarqani : sebagai kunci untuk mengambil khazanah ilmu pengetahuan yang tak ternilai dan budaya universal yang tinggi di dalam al-Qur’an. (Ulumul Qur’an = Ulumul Hadis )
D. Tahapan Turunnya Al-Qur’an
Proses sturunnya Al-qur’an mempunyai beberatap tahap :
1. Allah menurunkannya ke Lauh Mahfudz secara keseluruhan,
2. Dari Lauh Mahfudz diturunkan ke Langit (Baitul Izzah) juga secara keseluruhan,
3. Kemudian Allah mengutus Jibril untuk menyampaikannya kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur.
E. Hikmah diturunkannya Al-Qur’an secara berangsur-angsur adalah :
1. Memantapkan Dan menguatkan hati Nabi
2. Bertahap dalam membeimbing ummat yang sedang tumbuh dan berkembang secara ilmu dan amal
3. kesesuaian antara peristiwa baru yang terjadi dengan ayat baru yang diturunkan
4. Menunjukkan bahwa Al-Qur’an berasal dari Allah, bukan dari Nabi Muhammad SAW atau yang lain.
F. Keaslian Al-Qur’an
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw secara berangsur-angsur sekitar 23 tahun (Al-Isra’ : 106) - (Al-Furqan: 32-33)
G. PENGUMPULAN AL-QUR’AN
1. Masa Nabi
 Dengan hafalan : Hufadz al-Qur’an
 Dengan tulisan : Kutab al-wahyu
 Al-Qur’an seluruhnya telah ditulis pada masa Nabi namun belum dihimpun dalam sebuah mushaf.
 Pengecekan Jibril terhadap kesempurnaan al-Qur’an : setiap bulan Ramadhan mengadakan tadarrus al-Qur’an dengan Nabi dan dua kali dalam tahun terakhir menjelang wafat Nabi
2. Masa Abu Bakar
 Faktor pendorong penyusunan al-Qur’an
 Gugurnya Hufadz al-Qur’an dalam perang Yamamah
 Saran Umar untuk menjaga al-Qur’an
 Pelaksana penyusunan al-Qur’an : Zaid bin Sabit
Zaid bin Sabit dipilih menjadi Pelaksana karena beberapa hal :
 Hafal al-Qur’an
 Sekretaris wahyu
 Menyaksikan penyampaian al-Qur’an sampai akhir hayat Nabi
 Cerdas, amanah, istiqomah, wirai dan sempurna akhlaknya
 Sumber penyusunan
 Dokumen yang ditulis dihadapan Nabi : tidak diterima kecuali dengan dua saksi
 Hafalan para Hufadz
Sehingga Mushaf susunan Zaid bin Sabit diterima secara bulat tanpa seorangpun yang mengingkari (ijma’ ummah)
3. Masa Utsman
Faktor pendorong : perbedaan bacaan al-Qur’an
- Pelaksana penyusun al-Qur’an : Tim Empat (Lajnah Rubaiyah)
 Zaid bin Sabit (ketua)
 Said bin Ash
 Abdullah bin Zubair
 Abdurrahman bin Haris bin Hisyam
- Sumber penyusunan :
 Mushaf Abu Bakar
 Uji Sahih oleh para Sahabat
- Mushaf Utsman diterima sebagi ijma’ ummah dan dijadikan sebagai satu-satunya pedoman bagi seluruh umat Islam
H. ASBABUN NUZUL
Macam-macam Asbab Al-Nuzul adalah :
1. Pertanyaan :
a. Cerita masa lalu, seperti Surat Al-Kahfi
b. Masa sekarang, seperti Surat Al-isra’
c. Masa yang akan datang (Al-Nazi’at: 42)
2. Permusuhan, seperti ayng terjadi antara kaum Aus dan Khajraj dalam surat Alu imron : 100
3. Kesalahan Fatal, seperti contoh Sayyidina Ali menjadi Imam sholat dalam keadaan mabuk, kemudian bacaan Al-qur’annya salah, sehingga turun Ayat Al-Qur’an Surat Al-Nisa’ : 43
4. Keinginan/ Harapan, diantaranya :
a. harapan nabi pada surat Al-baqoroh : 144
b. Sayyidina Umar pada surat Al-Baqarah : 125, Al-Ahzab : 53, dan Al-Tahrim : 5.
5. Gosip seperti contoh Hadisul ifki pada Surat Al-Nur : 11
6. Peringatan, seperti peringatan Allah terhadap Nabi pada surat Al-Nazi’at : 1-2
I. FAEDAH ASBABUN-NUZUL
1. Mengetahui Hikmah diturunkannya ayat tertentu
2. Memudahkan pemahaman dan penghafalan ayat
3. Membantu Pemahaman ayat
4. mengetahui orang yang menjadi penyebab turunnya ayat
Sebagaimana dikatakan oleh Ulama’
1. Al-Wahidi : Tidak mungkin mengetahui tafsir suatu ayat tanpa mengetahui kisah dan sebab nuzulnya
2. Ibnu taimiyah : mengetahui Asbabun-nuzul membantu memahami suatu ayat karena mengetahui sebab akan mengetahui akibat
Untuk mempelajarai Asbabun Nuzul, maka digunakan metode “Riwayat”
J. NASIKH DAN MANSUKH
Yang menarik dari nasikh dan mansukh adalah :
 Luas dan banyak cabangnya
 Rumit dan lembut
 Digunakan sebagai senjata yang berbisa oleh musuh Islam
 Membuka rahasia perjalanan penerapan Syari’at Islam
 Rukun utama untuk memahi Islam dan hukum-hukumnya
Pandangan berbagai ahli agama terhadap nasikh dan mansukh :
 Dibenarkan secara akal dan terjadi secara nyata (Islam)
 Tidak dibenarkan akal dan tidak terjadi (Nasrani dan sebagian Yahudi)
 Dibenarkan akal tetapi dilarang agama (Sebagian Yahudi)
Nasikh dan mansukh menurut bahasa Artinya :
 Menghapus (Al-Haji : 52)
 Menyalin (Al-Jasiyah: 29)
 Mengubah dan membatalkan sesuatu dengan menempatkan sesuatu yang lain sebagai penggantinya (Al-Baqarah: 106)
Sedangkan nasikh menurut Istilah adalah :
 Menghapus hukum syara’ dengan dalil syara’
K. SYARAT-SYARAT NASAKH :
 Hukum yang dinasakh berupa hukum syara’
 Dalil yang menghapus berupa dalil syara’
 Dalil yang menghapus datang belakangan
 Kedua dalil tersebut bertentangan secara hakiki
L. MACAM-MACAM NASAKH :
 Nasakh Al-Qur’an dengan Al-Qur’an
 Nasakh Sunnah dengan Al-Qur’an
 Nasakh Al-Qur’an dengan Sunnah
 Nasakh Sunnah dengan Sunnah
M. MACAM-MACAM NASAKH DALAM AL-QUR’AN :
 Menasakh bacaan ayat dan hukumnya Hadis Riwayat Muslim : dulu ada ayat Al-Qur’an yang menetapkan 10 kali susuan menjadi muhrim, kemudian dinasakh hanya 5 kali susuan
 Menasakh hukumnya tanpa menasakh bacaannya Ayat 240 Al-Baqarah dihapus hukumnya dengan ayat 234 Al-Baqarah
N. Macam-macam Nasikh :
 Nasikh yang seimbang : arah kiblat (Al-Baqarah: 144)
 Nasikh yang lebih ringan (65 Al-Anfal dinasakh dengan 66 Al-Anfal)
 Nasikh yang lebih berat (15 An-Nisa’ dinasakh dengan 2 An-nur)
O. HIKMAH NASAKH ;
 Menunjukkan kesempurnaan syari’at Islam
 Mewujudkan kemaslahatan
 Perkembangan hukum Islam relevan dengan sikon
 Untuk menguji ketaatan orang mukmin
 Memberikan keringanan kepada umat Islam
P. KEMU’JIZATAN AL-QUR’AN
- Membuktikan kebenaran Al-Qur’an
- Membuktikan kebenaran risalah Nabi Muhammad SAW
- Menunjukkan kelemahan dan keterbatasan manusia
Q. MACAM-MACAM KEMU’JIZATAN AL-QUR’AN (I’JAZUL QUR’AN) :
- I’jazul Balaghi
- I’jazul Adadi
- I’jazul Tasyri’i
- I’jazul ‘Ilmi
R. SEGI SEGI KEMU’JIZATAN AL-QUR’AN :
- Informasi keghoiban
- Informasi masa lalu
- Informasi yang akan datang
- Keunggulan sastra
- Ilmu Pengetahuan
- Memenuhi segala kebutuhan manusia
- Metode perbaikan ummat manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar